Pebulu Tangkis yang Sukses di Kejuaraan Dunia

shares

Pebulu Tangkis yang Sukses di Kejuaraan Dunia - Liliyana Natsir adalah salah satunya pemain bulu tangkis Indonesia dengan gelar paling banyak dalam Kejuaraan Dunia. 

- Hendra Setiawan dan Liliyana Natsir ialah pemain bulu tangkis Indonesia" sasaran="_blank">Indonesia yang berhasil tempati urutan ke-2 daftar pencapaian titel juara dunia.

- Christian Hadinata salah satu legenda badminton Tanah Air yang terdaftar raih dua gelar sekalian pada Kejuaraan Dunia Bulu Tepis.

- Dari 5 bidang, cuman ganda putri Indonesia" sasaran="_blank">Indonesia yang tidak pernah raih gelar dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tepis. Aksi pemain bulu tangkis Indonesia" sasaran="_blank">Indonesia di Kejuaraan Dunia termasuk cukuplah cemerlang. Keseluruhannya, Merah Putih sudah mengumpulkan 23 emas. Catatan itu mencatat Indonesia" sasaran="_blank">Indonesia ada di posisi ke-2 dalam perincian peraup gelar paling banyak sesudah Cina dengan 66 piala.

Pebulu Tangkis yang Sukses di Kejuaraan Dunia

Pebulu Tangkis yang Sukses di Kejuaraan Dunia

Dari 5 bidang, ganda putra Indonesia jadi penyumbang gelar paling banyak, yaitu 10. Sesaat bekasnya, tunggal putra (6 gelar), tunggal putri (2), dan ganda kombinasi (5). kami meringkas 10 wakil Indonesia yang raih keberhasilan saat berlaga di Kejuaraan Dunia Bulu Tepis:

1. Tjun Tjun/Johan Wahjudi

Pasangan ganda putra Tjun Tjun dan Johan Wahjudi jadi wakil Indonesia pertama yang raih gelar dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tepis. Tjun Tjun/Johan Wahjudi jadi wakil Indonesia pertama yang raih titel juara dunia. Persisnya pada edisi pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tepis 1977 di Malmo, Swedia. Saat itu, Tjun Tjun/Johan Wahjudi raih gelar sesudah menaklukkan ganda putra Indonesia yang lain, Christian Hadinata/Ade Chandra, dengan scor 15-6, 15-4.

Kecuali emas dan perak, pada edisi pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tepis, Indonesia raih perunggu melaui tunggal putra Iie Sumirat. Pada periodenya, Tjun Tjun/Johan Wahjudi bersama-sama dengan Christian Hadinata/Ade Chandra sanggup memimpin ganda putra. Bersama-sama dengan pemain tunggal Rudy Hartono dan Liem Swie King, team Game Slot Online Indonesia nyaris tak pernah kalah di antara 1970-1980 dan memenangkan tiap kejuaraan Thomas Cup. Bahkan juga Tjun Tjun/Johan Wahjudi sanggup raih titel juara All England 4x secara berturut-turut pada 1977, 1978, 1979, 1980. Keseluruhannya, pasangan ini sudah mengumpulkan enam gelar All England, bekasnya dicapai semasing pada 1974, 1975, dan 1977.

2. Christian Hadinata

Legenda badminton Indonesia Christian Hadinata pernah raih gelar Kejuaraan Dunia di dua bidang. Christian Hadinata ialah legenda badminton Merah Putih salah satu yang terdaftar raih dua gelar sekalian pada Kejuaraan Dunia Bulu Tepis. Prestasi ini dicapainya pada edisi ke-2 waktu Kejuaraan Dunia Bulu Tepis berguling di Jakarta, 1980 lalu. Dua gelar Christian Hadinata dicapai pada bidang ganda putra dan kombinasi. Di bidang ganda, dia dan Ade Chandra membayar ketidakberhasilan edisi awalnya dengan raih gelar pertama habis menaklukkan sama-sama wakil Indonesia, Hariamanto Kartono/Rudy Heryanto, dengan scor 5-15, 15-5, 15-7. Sesaat pada bidang ganda kombinasi, Christian Hadinata yang berpasangan dengan Imelda Wiguna pada final menaklukkan wakil Inggris, Mike Tredgett/Nora Perry, dua game langsung 15-12, 15-4.

Christian Hadinata dipandang seperti pemain bulu tangkis terhebat selama hidup. Dia berhasil bawa Indonesia memenangkan Thomas Cup. Dari 6 performa secara berturut-turut pada 1973 sampai 1986 dalam dominasi kejuaraan badminton beregu putra itu, Christian Hadinata cuman kalah pada sebuah laga. Dia juga berperan dalam kemasyhuran Indonesia bawa pulang empat piala Thomas Cup semasing pada 1973, 1976, 1979, dan 1984. Atas prestasinya itu, pada 2001 namanya kekal di Hall Of Fame Bulu Tepis Dunia.

3. Hendra Setiawan

Hendra Setiawan (kaan) waktu tampil besama Mohamad Ahsan pada pertandingan final Indonesia Masters 2020 yang diadakan di Istana olahraga Senayan, Jakarta, pada 19 Januari 2020. Sudah lama ganda putra jadi unggulan Indonesia di beberapa kejuaraan internasional. Salah satunya pemain yang meneruskan tongkat estafet pada bidang ini ialah Hendra Setiawan.

Hendra Setiawan, yang sekarang ini masih aktif, terdaftar selaku ganda putra Indonesia paling sukses di Kejuaraan Dunia Bulu Tepis dengan raih empat gelar. Gelar pertama dicapai pada 2007 saat berpasangan dengan Markis Kido. Sesaat bekasnya didapatkan bersama Mohammad Ahsan semasing pada 2013, 2015, dan 2019. Gelar paling akhir yang dicapai pada 2019, mencatat namanya selaku pemilik rekor pemain paling tua yang memenangkan titel juara dunia, yaitu pada umur 35 tahun.

Perolehan ini membuat Hendra Setiawan terdaftar selaku ganda putra dengan gelar paling banyak di Kejuaraan Dunia bersama dua pemain bulu tangkis specialist ganda putra asal Cina, Cai Yun dan Fu Haifeng yang sama kantongi empat gelar. Lebih dari itu, pemain bulu tangkis yang sekarang ini berumur 36 itu sudah mengharumkan Indonesia di beberapa gelaran berprestise. Salah satunya raih emas pada Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido, dua emas Asian Games Guangzhou 2010 (Markis Kido) dan Incheon 2014 (Mohammad Ahsan), dan bermacam kejuaraan yang lain.

4. Liliyana Natsir

Ganda kombinasi Indonesia Liliyana Natsir (kanan) dan Tontowi Ahmad mendapatkan sambutan semarak dari warga Indonesia habis raih medali emas dalam Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016. Liliyana Natsir jadi pemain bulu tangkis specialist ganda kombinasi salah satu di dunia yang berhasil raih empat gelar di Kejuaraan Dunia. Prestasi ini dicapai Butet, panggilan dekat Liliyana Natsir, waktu berpasangan dengan Nova Widianto pada 2005 dan 2007, selanjutnya diteruskan dengan Tontowi Ahmad pada 2013 dan 2017.

Disamping itu, dia jadi pemain ganda kombinasi pertama yang berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad dan perak bersama Nova Widianto pada Olimpiade Beijing 2008. Butet yang sekarang berumur 35 tahun itu berhasil raih tiga gelar All England secara berturut-turut pada 2012, 2013, dan 2014 bersama Tontowi Ahmad. Dengan jejeran prestasi itu, Liliyana Natsir dipandang seperti pemain ganda kombinasi paling besar selama hidup.

5. Mohammad Ahsan

Mohammad Ahsan (kanan) usaha kembalikan kok waktu berlaga menantang wakil India di semi-final BACT 2020. Mohammad Ahsan masuk ke barisan pemain bulu tangkis ganda putra yang raih keberhasilan dengan kantongi tiga titel juara dunia saat berpasangan dengan Hendra Setiawan semasing pada 2013, 2015, dan 2019. Titel juara pertamanya dicapai bersama-sama dengan Hendra Setiawan habis menaklukkan wakil Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan scor 21-13, 23-21.

Selanjutnya, pada edisi Kejuaraan Dunia Bulu Tepis 2015, Mohammad Ahsan sukses raih gelar habis menaklukkan wakil Cina Liu Xiaolong/Qiu Zihan dengan kami 21-17, 21-14. Pada 2019 lalu, Mohammad Ahsan sukses jadi juara dunia untuk kali ke-3 setelah menaklukkan Takuro Peruntungan/Yugo Kobayashi asal Jepang dengan kami 25–23, 9–21, 21–15.

6. Rudy Hartono

Rudy Hartono, pakar badminton Indonesia dalam penyeluncuran raket di Tangerang, Banten pada 28 Agustus 2018. Rudy Hartono ialah bekas bintang badminton Indonesia bidang tunggal putra pertama yang raih titel juara dunia pada 1980. Saat itu, dia menaklukkan si kompatriot, Liem Swie King, pada final dengan scor 15-9, 15-9. Rudy Hartono dipandang seperti olahragawan Indonesia terpopuler dalam riwayat sekalian dipandang seperti pemain bulu tangkis terbaik selama hidup.

Kecuali di Kejuraan Dunia, dia berhasil raih bermacam gelar internasional yang lain terhitung, delapan piala berturut-turut All England pada 1968-1974. Perolehannya itu mencatat namanya dalam Guinness Book of Records. Dia ikut peran dalam keberhasilan Indonesia menyikat empat gelar Thomas Cup secara berturut-turut pada 1970, 1973, 1976, dan 1979. Kecuali Rudy, Indonesia mempunyai tunggal putra yang berhasil raih titel juara dunia. Mereka ialah Icuk Sugiarto (1983), Joko Suprianto (1993), Hariyanto Arbi (1995), Hendrawan (2001), dan paling akhir Taufik Hidayat (2005).

7. Verawaty Fadjrin

Verawaty Fadjrin adalah pemain bulu tangkis tunggal putri pertama Indonesia yang raih gelar di Kejuaraan Dunia. Verawaty Fadjrin ialah bekas pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia pertama yang berhasil raih titel juara dunia. Persisnya pada 1980 di Jakarta. Saat itu, dia sukses menaklukkan sama-sama pemain Merah Putih, Ivana Lie, dengan scor 11-1, 11-3. Verawaty Fadjrin diketahui selaku pemain bulu tangkis serba dapat yang sudah tampil di tiga bidang yaitu tunggal, ganda putri, dan ganda kombinasi.

Verawaty pimpin team Uber Cup Indonesia waktu tempati urutan ke-2 pada 1978, 1981, dan 1986. Untuk edisi paling akhir, Verawaty menyumbangkan enam kemenangan dan cuman 3x diperjalanan sampai final sebelumnya terakhir kalah atas Cina 2-3. Dia menolong Indonesia memenangkan Sudirman Cup (kejuaraan beregu kombinasi) habis menaklukkan Korea Selatan 3-2 pada 1989, tahun terakhir kalinya bermain di panggung internasional.

8. Susy Susanti

Susy Susanti, bekas pemain bulu tangkis Indonesia yang sekarang jadi Kabid Binpres PBSI waktu acara pertemuan jurnalis pada 2019. Verawaty Fadjrin bukan salah satu tunggal putri Indonesia yang raih titel juara dunia. Merah Putih mempunyai Susy Susanti yang bawa pulang piala yang serupa pada edisi 1993 di Birmingham, Inggris. Saat itu, Susy Susanti yang sekarang ini memegang selaku Kepala Sektor Pembimbingan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI menaklukkan wakil Korea Selatan, Bang Soo-Hyun, dengan scor 7-11, 11-9, 11-3. Perawakannya yang relatif kecil, Susy Susanti menyatukan pergerakan cepat dan anggun dengan tehnik shooting yang menawan.

Beberapa orang memandang Susy Susanti selaku salah satunya pemain tunggal putri terbaik selama hidup. Dia ialah olahragawan badminton tunggal putri Indonesia pertama dan salah satu yang berhasil raih emas Olimpiade Barcelona 1992. Sampai sekarang ini, tidak ada pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia yang sanggup mengulang-ulang catatan itu.

9. Nova Widianto

Nova Widianto pernah jadi salah satunya pemain bulu tangkis terhebat di bidang ganda kombinasi. (Badminton Europe) Nova Widianto dipandang seperti salah satunya pemain ganda terbaik di eranya. Dia diketahui sebab gerakannya yang mengagumkan di atas lapangan dan pemain yang gampang menyesuaikan saat terpasangkan dengan beberapa pemain. Keberhasilan paling besarnya dicapai bersama Liliyana Natsir dengan memenangkan dua titel juara dunia pada 2005 dengan menaklukkan Xie Zhongbo/Zhang Yawen Cina) dengan scor 13-15, 15-8, 15-2 dan pada 2007 mengalahkan Zheng Bo/Gao Ling (Cina), 21-16, 21-14.

10. Ricky Subagja

Ricky Subagja, legenda pemain bulu tangkis Indonesia yang sempat juga memenangkan Kejuaraan Dunia. Ricky Subagja dipandang seperti pemain Game Slot Online Indonesia specialist ganda putra terbaik sejauh riwayat. Pada 1993, dia raih titel juara dunia pertama kalinya bersama Rudy Gunawan. Kemudian, dia berhasil menjaga gelar itu pada edisi 1995 bersama Rexy Mainaky. Ke-2 nya juga raih keberhasilan besar. Lebih dari 30 gelar internasional berhasil mereka kantongi. Ricky Subagja/Rexy Mainaky sukses bawa pulang emas Olimpiade Atlanta 1996. Mereka ikut bawa Indonesia raih empat gelar Thomas Cup secara berturut-turut pada 1994, 1996, 1998, dan 2000.


Related Posts

0 komentar:

Posting Komentar